Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Perjuangan Indonesia Melawan Belanda dan Sekutu Pasca Kemerdekaan, ternyata setelah diproklamasikannya Indonesia belum bisa membuat Belanda menyerah untuk menguasai Indonesia kembali. terbukti dengan serangan-serangan yang dilancarkan Belanda terhadap Indonesia di berbagai daerah.
Pada waktu itu, kira-kira 400 orang veteran AL Jepang yang akan dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula Cepiring menjadi pabrik senjata memberontak sewaktu mereka dipindahkan ke Semarang.
Mereka menyerang polisi Indonesia yang mengawal mereka14 Oktober 1945. Pertempuran mulai pecah pada dini hari tanggal 15 Oktober 1945.
Para pemuda dan pejuang Indonesia bertempur melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran yang paling banyak menelan korban terjadi di Simpang Lima, berlangsung selama lima hari.
Perebutan tersebut membangkitkan pergolakan, yang kemudian berubah menjadi revolusi yang konfrontatif.
Salah satu tokoh dan pemimpin perjuangan rakyat Surabaya adalah Bung Tomo. Dalam pertempuran yang tidak seimbang, Bung Tomo terus mengobarkan semangat rakyat supaya terus maju, pantang mundur.
Peristiwa di Surabaya merupakan gambaran keberanian dan kebulatan tekad bangsa Indonesia untuk membela tanah air dan kemerdekaan.
Sekarang peristiwa 10 November diabadikan sebagai Hari Pahlawan dan Tugu Pahlawan di tengah Kota Surabaya melambangkan keberanian dan semangat juang bangsa Indonesia.
Ternyata Sekutu diboncengi oleh NICA. Insiden bersenjata mulai timbul di Magelang. Kejadian itu meluas menjadi pertempuran setelah pasukan Sekutu membebaskan para interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa.
Setelah mengadakan konsolidasi dengan para Komandan Sektor, Kolonel Soedirman memimpin pertempuran melawan Sekutu pada tanggal 12 Desember 1945. Dalam waktu satu setengah jam, TKR sudah mengepung kota Ambarawa. Empat hari kemudian tentara Sekutu mundur ke Semarang.
Berita proklamasi kemerdekaan dibawa oleh Mr. Teuku M. Hassan, yang diangkat menjadi gubernur Sumatera. Pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengi serdadu Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di kota Medan.
Sebelumnya, Belanda sudah mendaratkan suatu kelompok komando yang dipimpin oleh Westerling. Reaksi awal para pemuda atas kedatangan Sekutu tersebut adalah membentuk TKR di Medan.
Tanggal 13 Oktober 1945 terjadi pertempuran pertama antara para pemuda dan pasukan Sekutu. Ini merupakan awal perjuangan bersenjata yang dikenal sebagai pertempuran Medan Area.
Pada tanggal 10 Desember 1945 tentara Sekutu melancarkan serangan militer besar-besaran, yang dilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
Perjuangan Indonesia Melawan Belanda Pasca Kemerdekaan
Beberapa peristiwa pertempuran antara pasukan Sekutu dan Belanda melawan rakyat Indonesia terjadi di berbagai daerah, antara lain pertempuran di Surabaya, Bandung lautan api, pertempuran Medan area, peristiwa merah putih di Manado, pertempuran di Jakarta dan sekitarnya, pertempuran di Ambarawa, agresi militer Belanda pertama, agresi militer Belanda kedua, serangan umum 1 Maret 1949.1. Insiden bendera di Surabaya
Pada tanggal 19 September 1945, di Surabaya terjadi insiden bendera. Insiden ini berpangkal pada tindakan beberapa orang Belanda yang mengibarkan bendera merah putih biru di atas Hotel Yamato di jalan Tunjungan.2. Pertempuran lima hari di Semarang
Pertempuran di Semarang dipicu peristiwa yang terjadi pada Pertempuran di Semarang dipicu peristiwa yang terjadi pada tanggal 14 Oktober 1945.Pada waktu itu, kira-kira 400 orang veteran AL Jepang yang akan dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula Cepiring menjadi pabrik senjata memberontak sewaktu mereka dipindahkan ke Semarang.
Mereka menyerang polisi Indonesia yang mengawal mereka14 Oktober 1945. Pertempuran mulai pecah pada dini hari tanggal 15 Oktober 1945.
Para pemuda dan pejuang Indonesia bertempur melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran yang paling banyak menelan korban terjadi di Simpang Lima, berlangsung selama lima hari.
3. Pertempuran di Surabaya
Kontak senjata yang terjadi di Surabaya antara pasukan Indonesia dan pasukan Sekutu berkaitan dengan usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang yang dimulai sejak tanggal 2 September 1945.Perebutan tersebut membangkitkan pergolakan, yang kemudian berubah menjadi revolusi yang konfrontatif.
Salah satu tokoh dan pemimpin perjuangan rakyat Surabaya adalah Bung Tomo. Dalam pertempuran yang tidak seimbang, Bung Tomo terus mengobarkan semangat rakyat supaya terus maju, pantang mundur.
Peristiwa di Surabaya merupakan gambaran keberanian dan kebulatan tekad bangsa Indonesia untuk membela tanah air dan kemerdekaan.
Sekarang peristiwa 10 November diabadikan sebagai Hari Pahlawan dan Tugu Pahlawan di tengah Kota Surabaya melambangkan keberanian dan semangat juang bangsa Indonesia.
4. Pertempuran di Ambarawa
Pertempuran di Ambarawa diawali kedatangan tentara Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Mereka datang untuk mengurus tawanan perang. Pihak Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.Ternyata Sekutu diboncengi oleh NICA. Insiden bersenjata mulai timbul di Magelang. Kejadian itu meluas menjadi pertempuran setelah pasukan Sekutu membebaskan para interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa.
Setelah mengadakan konsolidasi dengan para Komandan Sektor, Kolonel Soedirman memimpin pertempuran melawan Sekutu pada tanggal 12 Desember 1945. Dalam waktu satu setengah jam, TKR sudah mengepung kota Ambarawa. Empat hari kemudian tentara Sekutu mundur ke Semarang.
5. Pertempuran Medan Area
Berita proklamasi Republik Indonesia baru sampai di kota Medan pada tanggal 27 Agustus 1945. Keterlambatan berita tersebut karena sulitnya komunikasi dan sensor ketat terhadap berita- berita oleh tentara Jepang.Berita proklamasi kemerdekaan dibawa oleh Mr. Teuku M. Hassan, yang diangkat menjadi gubernur Sumatera. Pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengi serdadu Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di kota Medan.
Gambar: Foto Para Pejuang Indonesia |
Tanggal 13 Oktober 1945 terjadi pertempuran pertama antara para pemuda dan pasukan Sekutu. Ini merupakan awal perjuangan bersenjata yang dikenal sebagai pertempuran Medan Area.
Pada tanggal 10 Desember 1945 tentara Sekutu melancarkan serangan militer besar-besaran, yang dilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
0 Response to "Perjuangan Indonesia Melawan Belanda dan Sekutu Pasca Kemerdekaan"
Posting Komentar