Letak Geografis dan Astronomis Thailand, Iklim, Bentang Alam, Keadaan Ekonomi Sosial Budaya serta Luas dan Batas Wilayah Negara Thailand

Berikut ini merupakan pembahasan tentnang negara Thailand yang meliputi letak geografis Thailand, letak astronomis Thailand, batas negara Thailand, batas wilayah Thailand, bentang alam Thailand, iklim Thailand, keadaan sosial budaya Thailand, keadaan ekonomi Thailand, perekonomian Thailand, luas wilayah Thailand, bentuk pemerintahan Thailand, ibukota negara Thailand.

Negara Thailand

Sebelum tahun 1939, negara Thailand dikenal sebagai Siam. Thailand dalam bahasa asli disebut Muang Thai, artinya tanah kebebasan atau negeri orang merdeka. Thailand memang tidak pernah dijajah oleh bangsa lain.

Thailand adalah negara netral, karena itu juga sering disebut “butter staat”, artinya “negara penyangga” atau “negara pemisah”.

Thailand memisahkan Myanmar (bekas koloni Inggris) di sebelah barat dengan Laos dan Vietnam (bekas jajahan Perancis) di sebelah timur .

Ibukota negara Thailand adalah Bangkok, yang juga merupakan kota terbesar. Kota penting lain adalah Chiang Mai, yaitu kota peristirahatan raja.

Negara Thailand berbentuk monarki konstitusional, yang dikepalai oleh seorang raja. Kepala pemerintahannya adalah seorang perdana menteri.

a. Letak dan luas

Secara astronomis Thailand terletak di antara 5oLU – 21oLU. Luas wilayahnya ±514.000 km2, dan lebih dari 90%-nya berupa daratan. 
Berikut ini adalah batas-batas geografis wilayah negara Thailand.

1. Sebelah utara : Laos dan Myanmar.

2. Sebelah selatan : Malaysia dan Teluk Siam.

3. Sebelah timur : Laos dan Kamboja.

4. Sebelah barat : Myanmar dan Laut Andaman.
Letak Geografis dan Astronomis Thailand, Iklim, Bentang Alam, Keadaan Ekonomi Soasial Budaya serta Luas dan Batas Wilayah Negara Thailand
Peta: Negara Thailand

b. Bentang alam

Wilayah Thailand memiliki karakter geografis yang beragam. Bagian utara merupakan wilayah bergunung-gunung, bagian timur berupa dataran tinggi (Plato Khorat), bagian tengah sebagian besar berupa dataran rendah, bagian tenggara berupa lembah dan perbukitan, dan sebelah selatan berupa dataran sempit (Tanah Genting Kra) yang melebar hingga Semenanjung Malaysia.

Secara detail karakter wilayah Thailand dari utara hingga Semenanjung Malaysia dapat digambarkan sebagai bagian berikut.

1. Daerah pegunungan utara

Pegunungan di bagian utara dan barat secara geomorfologi merupakan kelanjutan Pegunungan Myanmar. Ketinggian rata-rata 1.000 – 2.000 meter.

Puncak tertingginya adalah Gunung Doi Inthanon (±2.595 m), juga merupakan titik tertinggi di Thailand. Puncak-puncak lainnya adalah Gunung Doi Angka (±2.581 m) dan Chieng Dao (±2.482 m).

2. Plato Khorat

Plato Khorat terhampar di bagian timur Thailand, dengan ketinggian bervariasi. Plato tersebut berupa pegunungan kapur tandus dengan irigasi yang kurang baik. Hamparan plato dibatasi oleh Sungai Mekong di sebelah timur.

3. Dataran rendah bagian tengah

Dataran rendah di wilayah tengah Thailand merupakan lembah sungai Chao Phraya. Wilayah ini sangat subur, karena dialiri oleh Sungai Chao Phraya dan beberapa anak sungainya (Sungai Puig, Wang, Yom, dan Nan) yang bermuara ke Teluk Thailand.

Dataran rendah Chao Phraya merupakan daerah pertanian yang sangat penting bagi Thailand. Di tepi Sungai Chao Phraya berdiri dua kota penting, yaitu Bangkok dan Thonburi.

4. Lembah dan perbukitan tenggara

Lembah dan perbukitan di bagian tenggara ini merupakan kelanjutan dari sistem Pegunungan Kamboja yang disebut Pegunungan Kardamon. Di wilayah itu terdapat dua buah bukit, yaitu Khao Kampeng dan Dangrek. Puncak tertingginya adalah Gunung Khao Soi Dhao (±1.000 m).

5. Tanah Genting Kra.

Bagian selatan Thailand adalah bagian dari Semenanjung Malaysia, berupa dataran sempit antara Laut Andaman dan Teluk Siam. Daerah paling sempit di wilayah ini disebut “Tanah Genting Kra”, yang semakin melebar ke Semenanjung Malaysia.

Di wilayah ini terdapat beberapa aliran sungai penting, yaitu Sungai Mekong, Mae Klong, Chao Phraya, dan NamMun.

c. Iklim

Thailand memiliki iklim musim tropis dengan dua musim. Suhu rata-rata wilayah bagian selatan 27oC, sedangkan di bagian utara 15oC.
Musim hujan berlangsung bulan Mei – September akibat hembusan angin musim dari arah barat daya yang banyak mengandung uap air. Musim kemarau berlangsung bulan November – Februari akibat hembusan angin dari arah Indocina melalui Vietnam dan Laos.

Curah hujan tahunan di wilayah Thailand antara 2.000 – 3.000 mm. Kondisi itu menjadikan Thailand sebagai negara agraris utama di Asia Tenggara.

d. Sosial budaya

Penduduk Thailand pada tahun 2008 mencapai ±65,493,298 jiwa, dengan angka pertumbuhannya 1,64%.
Penduduk asli Thailand adalah bangsa Thai. ada masa sekarang telah banyak pendatang dari berbagai etnis. Suku Thai menduduki jumlah terbanyak dari seluruh penduduk Thailand (75%).

Selebihnya adalah etnis Cina (14%), Khmer (3%), Melayu (4%), dan lainnya (4%). Sebagian besar penduduk tersebut tinggal di pedesaan, terutama di daerah-daerah subur.

Mayoritas penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha (90%). Selebihnya adalah pemeluk Islam (terutama etnis Melayu di daerah selatan), Hindu, Kong Hu Chu, dan Kristen. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Thai.

e. Perekonomian

Thailand dikenal sebagai negara agraris yang sangat cepat perkembangannya. Tanaman pangan dan perkebunan dikembangkan dengan baik. Hasil pertanian utama adalah padi. Thailand merupakan gudang beras Asia Tenggara.

Hasil-hasil pertanian lain adalah jagung, ketela pohon, dan berbagai jenis buah varietas unggul, karet, dan kayu jati.

Hasil-hasil tambang Thailand antara lain timah, besi, mangan, dan permata. Timah adalah komoditi tambang utama bagi Thailand.

Industri yang maju di Thailand terutama adalah industri pengolahan hasil-hasil pertanian, seperti industri kerajinan, pengolahan karet, dan sebagainya. Beberapa industri lain yang dikembangkan adalah industri elektronika, otomotif, dan tekstil.

f. Hubungan dengan Indonesia

Antara hailand dan Indonesia terjalin kerja sama di bidang politik, sosial budaya, dan bidang ekonomi.

Dalam bidang ekonomi, selain bersama-sama menjadi anggota APEC dan WTO, kedua negara juga menjalin kegiatan ekspor-impor secara bilateral.

1. Ekspor Indonesia ke Thailand: kayu lapis, minyak bumi dan pesawat terbang.

2. Ekspor Thailand ke Indonesia: beras dan gula.

Kedua negara juga meningkatkan investasi di bidang pembangunan, pengembangan industri, dan sebagainya.

0 Response to "Letak Geografis dan Astronomis Thailand, Iklim, Bentang Alam, Keadaan Ekonomi Sosial Budaya serta Luas dan Batas Wilayah Negara Thailand"

Posting Komentar