Berikut ini adalah pembahasan tentang masalah kependudukan yang meliputi masalah kependudukan, pengertian masalah kependudukan, masalah kependudukan di negara maju, masalah kependudukan kualitatif, masalah kependudukan kuantitatif, permasalahan kependudukan, masalah kependudukan di negara berkembang, permasalahan penduduk, masalah masalah kependudukan, solusi kepadatan penduduk, masalah ekonomi negara berkembang, masalah kepadatan penduduk, solusi mengatasi kepadatan penduduk, masalah ekonomi di negara berkembang, permasalahan negara berkembang, mengapa negara maju tidak tergantung pada alam, macam macam masalah kependudukan, contoh masalah kependudukan, jenis jenis masalah kependudukan.
Di lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Penduduk dianggap sebagai beban negara karena negara harus dapat memberikan pelayanan kepada penduduknya.
Penduduk juga dianggap sebagai potensi karena penduduk merupakan kekuatan negara dari unsur Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat memberikan sumbangan positif bagi negara.
Ada negara yang penduduknya besar, ada negara yang penduduknya sedikit. Ada negara yang tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi ada negara yang pertumbuhannya rendah. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah.
Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu negara terbatas. Sebaliknya jika pertumbuhan penduduk rendah atau negatif (penduduknya semakin berkurang), ini juga menimbulkan masalah. Sebab, penduduk negara tersebut akan habis. Begitulah permasalahan kependudukan pada sebuah negara.
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.
Manfaat jumlah penduduk yang besar:
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.
Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.
Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km2).
Baca selengkapnya: Faktor-faktor Pendorong Urbanisasi dan Tujuan Transmigrasi
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk.
Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.
Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan.
Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB.
Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin?
Baca juga: Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pengertian Masalah Kependudukan
Penduduk suatu negara merupakan objek dan subjek pembangunan. Sebagai obyek artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan kualitas hidupnya. Sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan.Di lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Penduduk dianggap sebagai beban negara karena negara harus dapat memberikan pelayanan kepada penduduknya.
Penduduk juga dianggap sebagai potensi karena penduduk merupakan kekuatan negara dari unsur Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat memberikan sumbangan positif bagi negara.
Ada negara yang penduduknya besar, ada negara yang penduduknya sedikit. Ada negara yang tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi ada negara yang pertumbuhannya rendah. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah.
Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu negara terbatas. Sebaliknya jika pertumbuhan penduduk rendah atau negatif (penduduknya semakin berkurang), ini juga menimbulkan masalah. Sebab, penduduk negara tersebut akan habis. Begitulah permasalahan kependudukan pada sebuah negara.
Jadi masalah kependudukan adalah masalah yang berhubungan dengan dinamika keadaan penduduk.
Macam-macam Masalah Kependudukan di Indonesia
Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia. Tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Sebenarnya jumlah penduduk yang besar bukanlah suatu masalah, sebab apabila semua penduduknya memiliki kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara. Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk BesarPenduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.
Manfaat jumlah penduduk yang besar:
- Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
- Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
- Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
- Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
Tabel: Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1930 - 2006 |
Tabel: Perbandingan Jumlah Penduduk Negara-negara Tetangga |
b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.
Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
- Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
- Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.
Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km2).
Baca selengkapnya: Faktor-faktor Pendorong Urbanisasi dan Tujuan Transmigrasi
2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendahMeskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
- Angka Kematian
- Angka Harapan Hidup
Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk.
Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.
Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan.
Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
Tabel: Penduduk Berumur 10 tahun ke atas berdasarkan Pendidikan yang ditamatkan |
c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB.
Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin?
Tabel: Pendapatan Perkapita Beberapa Negara Tahun 2003 |
Baca juga: Pembangunan Berwawasan Lingkungan
0 Response to "Pengertian dan Macam-macam Masalah Kependudukan di Negara Indonesia"
Posting Komentar