Berikut ini merupakan pembahasan tentang barter, apa itu arti sistem barter, definisi barter, pengertian sistem barter, dan kesulitan-kesulitan sistem barter.
Kebudayaan manusia lambat laun berkembang. Seiring dengan perkembangan itu, berkembang pula kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia semakin beraneka ragam bentuknya.
Akibatnya, manusia tidak lagi mampu memenuhi seluruh kebutuhannya dengan hasil karyanya sendiri, apalagi tidak semua kebutuhan dapat langsung diambil dari alam.
Ketidakmampuan untuk memenuhi semua kebutuhan sendiri mendorong orang untuk berpikir, bagaimana caranya agar kebutuhannya dapat dipenuhi.
Itulah sebabnya orang mulai mencari partner kerja sama, dengan tujuan untuk saling menguntungkan. Mereka saling menukarkan harta miliknya sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi.
Orang yang mempunyai telur dan memerlukan beras, mencari partner yang mempunyai beras dan sekaligus memerlukan telur. Bila pemilik telur yang memerlukan beras itu menemukan orang yang mempunyai beras dan membutuhkan telur, maka terjadilah tukar-menukar barang antara orang satu dengan orang yang lain.
Dengan demikian, kegiatan perekonomian dilakukan dengan cara langsung tukar-menukar barang. Dalam perekonomian disebut sistem barter.
Kehendak ganda tersebut secara kebetulan dapat terjadi, tetapi untuk menemukan keinginan ganda ini ternyata tidak mudah.
Permasalahan yang muncul adalah berapa kg beras dapat ditukarkan untuk mendapatkan sebuah baju? Hal demikian ini sulit ditentukan, sehingga ditemui kesulitan untuk menentukan harga atau nilai beras dan baju.
Misalnya, A hanya ingin menukarkan sebagian hasilnya, yaitu 100 kg gandum. Sedangkan B yang mencari gandum mempunyai sapi yang harus ditukar dengan 500 kg gandum. Dalam keadaan seperti ini A dapat memilih membatalkan pertukaran atau menukar 500 kg gandum dengan sapi.
Kebudayaan manusia lambat laun berkembang. Seiring dengan perkembangan itu, berkembang pula kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia semakin beraneka ragam bentuknya.
Akibatnya, manusia tidak lagi mampu memenuhi seluruh kebutuhannya dengan hasil karyanya sendiri, apalagi tidak semua kebutuhan dapat langsung diambil dari alam.
Ketidakmampuan untuk memenuhi semua kebutuhan sendiri mendorong orang untuk berpikir, bagaimana caranya agar kebutuhannya dapat dipenuhi.
Itulah sebabnya orang mulai mencari partner kerja sama, dengan tujuan untuk saling menguntungkan. Mereka saling menukarkan harta miliknya sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi.
Orang yang mempunyai telur dan memerlukan beras, mencari partner yang mempunyai beras dan sekaligus memerlukan telur. Bila pemilik telur yang memerlukan beras itu menemukan orang yang mempunyai beras dan membutuhkan telur, maka terjadilah tukar-menukar barang antara orang satu dengan orang yang lain.
Dengan demikian, kegiatan perekonomian dilakukan dengan cara langsung tukar-menukar barang. Dalam perekonomian disebut sistem barter.
Gambar: Sistem Barter |
Pengertian Barter
Jadi, barter adalah sistem tukar antara barang dengan barang atau dengan kata lain sistem tukar-menukar secara innatura.
Perekonomian barter merupakan suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar-menukar masih terbatas dan jual beli dilakukan dengan tukar-menukar barang.
Kesulitan-kesulitan Sistem Barter
Dalam kenyataannya perekonominan barter menghadapi banyak kesulitan yang dapat menghambat perkembangan perekonomian. Kesulitan-kesulitan perekonomian barter adalah sebagai berikut.1. Kesulitan menemukan kehendak ganda yang selaras (double coincidence of wants)
Di dalam perdagangan barter diperlukan kehendak yang selaras. Artinya, setiap orang yang ingin mengadakan tukar-menukar barang dengan orang lain harus memiliki barang yang diinginkan pihak lain dan mencari barang pihak lain.Kehendak ganda tersebut secara kebetulan dapat terjadi, tetapi untuk menemukan keinginan ganda ini ternyata tidak mudah.
2. Harga atau nilai sukar ditentukan
Dalam perekonomian barter, cara menentukan harga atau nilai suatu barang harus ditentukan pada barang tersebut. Beras dan baju mempunyai harga atau nilai tukar.Permasalahan yang muncul adalah berapa kg beras dapat ditukarkan untuk mendapatkan sebuah baju? Hal demikian ini sulit ditentukan, sehingga ditemui kesulitan untuk menentukan harga atau nilai beras dan baju.
3. Pilihan pembeli dibatasi
Dalam perdagangan yang dilakukan secara barter, pihak pembeli terikat pada syarat-syarat yang ditentukan pihak lain yang memiliki barang yang diinginkannya.Misalnya, A hanya ingin menukarkan sebagian hasilnya, yaitu 100 kg gandum. Sedangkan B yang mencari gandum mempunyai sapi yang harus ditukar dengan 500 kg gandum. Dalam keadaan seperti ini A dapat memilih membatalkan pertukaran atau menukar 500 kg gandum dengan sapi.
0 Response to "Definisi atau Pengertian Barter dan Kesulitan Sistem Barter"
Posting Komentar