Berikut ini adalah pembahasan tentang pembangunan nasional yang meliputi asas pembangunan nasional, modal dasar pembangunan nasional, faktor dominan pembangunan nasional.
Pembangunan nasional Indonesia dilaksanakan dengan memerhatikan asas pembangunan, modal dasar, dan faktor dominan pembangunan yang ada.
Pola pembangunan nasional, sebagaimana telah dituangkan dalam GBHN, yaitu Pola Pembangunan Nasional Jangka Pendek 5 tahun yang dikenal dengan Repelita dan Pola Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun. Pada tanggal 1 April 1969, dimulai pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun Tahap Pertama (Repelita I).
Setiap Repelita dalam Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama yang menjadi perhatian khusus adalah sektor pertanian. Pembangunan nasional Indonesia dari Repelita ke Repelita berikutnya terus mengalami peningkatan keberhasilan pembangunan.
Hal itu dapat dilihat dari fakta empiris, bahwa pendapatan per kapita bangsa Indonesia terus meningkat dan masyarakat miskin terus mengalami penurunan (sampai tahun 1996).
Pada awal Repelita I, pendapatan per kapita negara Indonesia adalah 70 dolar Amerika. Pada akhir Repelita V, pendapatan per kapita telah mencapai 920 dolar Amerika.
Pada tahun 1970 di antara 100 orang Indonesia terdapat 60 orang yang tergolong miskin dan pada tahun 1993 di antara 100 orang terdapat 14 orang yang miskin.
Bersamaan dengan dimulainya Repelita VI pada tanggal 1 April 1994, Indonesia memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Tahun 1999 - 2004 merupakan Pembangunan Lima Tahun Ke-7 dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua.
Baca juga: Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional Indonesia dilaksanakan dengan memerhatikan asas pembangunan, modal dasar, dan faktor dominan pembangunan yang ada.
Asas Pembangunan Nasional
Asas pembangunan nasional yang dimaksud adalah sebagai berikut.- Asas manfaat. Pembangunan yang dilakukan harus memberikan hasil guna bagi seluruh rakyat.
- Asas usaha bersama dan kekeluargaan. Pembangunan dilakukan secara gotong-royong dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan.
- Asas demokrasi. Masalah pembangunan nasional diatasi dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
- Asas adil dan merata. Hasil pembangunan, baik materiil maupun spiritual harus dinikmati secara menyeluruh oleh rakyat.
- Asas kehidupan dalam keseimbangan. Pembangunan perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan rohani dan jasmani, kepentingan pribadi dan masyarakat, serta kepentingan nasional dan internasional.
- Asas kesadaran hukum. Pembangunan mengandalkan kesadaran warga serta menjamin kepastian hukum.
- Asas kepercayaan kepada diri sendiri. Pembangunan terlaksana berdasarkan kemampuan, kekuatan, serta kepribadian bangsa.
Modal Dasar Pembangunan
Adapun Modal Dasar Pembangunan Nasional adalah sebagai berikut.- Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Kedaulatan memungkinkan bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan dalam rangka mengisi kemerdekaan.
- Jiwa dan semangat persatuan. Semangat Bhinneka Tunggal Ika menumbuhkan kesadaran melaksanakan pembangunan secara bersama dan untuk kepentingan bersama.
- Kedudukan geografis. Letak strategis di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan Indonesia berperan penting dalam kancah politik dan ekonomi internasional dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
- Sumber-sumber kekayaan alam. Sumber daya alam Indonesia yang berlimpah ruah dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi lancarnya pembangunan di berbagai sektor kehidupan.
- Jumlah penduduk. Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan sumber daya manusia yang potensial dan produktif sebagai pelaksana pembangunan.
- Modal rohaniah dan mental. Ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kebulatan tekad berdasarkan Pancasila memupuk kesiapan jiwa dan kesatuan sikap untuk bahumembahu melaksanakan pembangunan.
- Modal budaya. Keanekaragaman budaya Indonesia yang dinamis memampukan bangsa membangun sesuai dengan kepribadian sendiri.
- Potensi efektif bangsa. Stabilitas nasional yang telah tercipta memungkinkan terciptanya ketahanan nasional yang merupakan syarat penting bagi kelangsungan pembangunan.
- Angkatan bersenjata. TNI berperan aktif memelihara stabilitas nasional demi kelancaran pembangunan.
Faktor Dominan Pembangunan Nasional
Sedangkan faktor-faktor yang dominan dalam pembangunan nasional adalah sebagai berikut.- Faktor demografi dan sosial budaya.
- Faktor geografi, hidrografi, geologi dan topografi.
- Faktor klimatologi.
- Faktor flora dan fauna.
- Faktor kemungkinan pengembangan.
Pola pembangunan nasional, sebagaimana telah dituangkan dalam GBHN, yaitu Pola Pembangunan Nasional Jangka Pendek 5 tahun yang dikenal dengan Repelita dan Pola Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun. Pada tanggal 1 April 1969, dimulai pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun Tahap Pertama (Repelita I).
Gambar: Pembangunan Sektor Pertanian |
Setiap Repelita dalam Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama yang menjadi perhatian khusus adalah sektor pertanian. Pembangunan nasional Indonesia dari Repelita ke Repelita berikutnya terus mengalami peningkatan keberhasilan pembangunan.
Hal itu dapat dilihat dari fakta empiris, bahwa pendapatan per kapita bangsa Indonesia terus meningkat dan masyarakat miskin terus mengalami penurunan (sampai tahun 1996).
Pada awal Repelita I, pendapatan per kapita negara Indonesia adalah 70 dolar Amerika. Pada akhir Repelita V, pendapatan per kapita telah mencapai 920 dolar Amerika.
Pada tahun 1970 di antara 100 orang Indonesia terdapat 60 orang yang tergolong miskin dan pada tahun 1993 di antara 100 orang terdapat 14 orang yang miskin.
Bersamaan dengan dimulainya Repelita VI pada tanggal 1 April 1994, Indonesia memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Tahun 1999 - 2004 merupakan Pembangunan Lima Tahun Ke-7 dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua.
Baca juga: Tujuan Pembangunan Nasional
0 Response to "Faktor Dominan, Asas dan Modal Dasar Pembangunan Nasional"
Posting Komentar