Berikut ini adalah pembahasan tentang PBB yang meliputi Isi Atlantic Charter, latar belakang berdirinya pbb, keputusan Konferensi Yalta, latar belakang terbentuknya pbb, latar belakang lahirnya pbb, isi piagam atlantic charter, latar belakang dibentuknya pbb, latar belakang didirikannya pbb, latar belakang pembentukan pbb.
Suatu bangsa tidak dapat hidup sendirian. Kerja sama dengan negara-negara tetangga sangat diperlukan. Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari bentuk-bentuk kerja sama antarnegara dan peran Indonesia di dalamnya.
Ada 5 bentuk kerja sama antarnegara yang akan kita pelajari, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Nonblok, ASEAN, dan Organisasi Konferensi Islam.
Franklin Delano Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) sejak semula telah memiliki ide untuk mewujudkan suatu dunia yang damai. Ide itu terkenal dengan nama the Four Freedoms of F.D. Roosevelt.
Dengan dipelopori oleh F.D.Roosevelt dan Winstons Churchill (PM Inggris), diadakanlah perundingan di atas geladak kapal Augusta di Teluk New Foundland.
Pertemuan yang dilaksanakan tanggal 14 Agustus 1941 itu menghasilkan Piagam Perdamaian yang lazim disebut Atlantic Charter. Piagam inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya PBB.
Istilah Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pertama kali dikemukakan oleh F.D. Roosevelt dalam konferensi antarbangsa di Washington (1 Januari 1942). Ketika itu, 26 negara yang menghadiri konferensi ini menyetujui Atlantic Charter menjadi Declaration of the United Nations.
Kemudian, konferensi empat negara besar (Amerika, Rusia, Inggris, dan Cina) di Dunbarton Oaks pada tanggal 7 Oktober 1944 menghasilkan kesepakatan untuk membentuk organisasi bangsa-bangsa dengan nama United Nations Organization yang disingkat UNO.
Pada tanggal 4 Februari 1945, diselenggarakan Konferensi Yalta (di Semenanjung Krim). Konferensi ini dihadiri oleh F.D. Roosevelt (Presiden Amerika) Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris), Yoseph Stalin (Presiden Uni Soviet).
Pada tanggal 25 Mei – 26 Juni 1945 dilaksanakan Konferensi San Fransisco yang dihadiri 50 negara. Pada tanggal 26 Juni 1945 dinyatakan bahwa keputusan Konferensi di Dumbarton Oaks menjadi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Suatu bangsa tidak dapat hidup sendirian. Kerja sama dengan negara-negara tetangga sangat diperlukan. Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari bentuk-bentuk kerja sama antarnegara dan peran Indonesia di dalamnya.
Ada 5 bentuk kerja sama antarnegara yang akan kita pelajari, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Nonblok, ASEAN, dan Organisasi Konferensi Islam.
Latar Belakang Terbentuknya PBB
Ketika perang yang mengguncang dunia sejak tahun 1939 kembali berkecamuk, timbul gagasan untuk menyelamatkan generasi yang akan datang dari bencana akibat perang dan gagasan untuk mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.Franklin Delano Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) sejak semula telah memiliki ide untuk mewujudkan suatu dunia yang damai. Ide itu terkenal dengan nama the Four Freedoms of F.D. Roosevelt.
Gambar: Lambang PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) |
Isi The Four Freedoms
Isi The Four Freedoms of F.D. Roosevelt adalah sebagai berikut.- Setiap orang/bangsa bebas mengeluarkan pendapat (freedom of speech).
- Setiap orang/bangsa bebas beragama (freedom of religion).
- Setiap orang/bangsa bebas dari kemiskinan (freedom from wants).
- Setiap orang/bangsa bebas dari rasa ketakutan (freedom from fear).
Dengan dipelopori oleh F.D.Roosevelt dan Winstons Churchill (PM Inggris), diadakanlah perundingan di atas geladak kapal Augusta di Teluk New Foundland.
Pertemuan yang dilaksanakan tanggal 14 Agustus 1941 itu menghasilkan Piagam Perdamaian yang lazim disebut Atlantic Charter. Piagam inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya PBB.
Isi Atlantic Charter
Isi Atlantic Charter adalah sebagai berikut.- Menentang semua perluasan wilayah/daerah tanpa kemauan penduduk yang bersangkutan.
- Setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.
- Semua negara diperkenankan untuk ikut serta dalam perdagangan internasional.
- Membentuk perdamaian bersama, sehingga semua bangsa hidup bebas dari rasa ketakutan dan kemiskinan.
- Menolak jalan kekerasan untuk menyelesaikan pertikaian internasional, kecuali untuk kepentingan umum.
Istilah Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pertama kali dikemukakan oleh F.D. Roosevelt dalam konferensi antarbangsa di Washington (1 Januari 1942). Ketika itu, 26 negara yang menghadiri konferensi ini menyetujui Atlantic Charter menjadi Declaration of the United Nations.
Kemudian, konferensi empat negara besar (Amerika, Rusia, Inggris, dan Cina) di Dunbarton Oaks pada tanggal 7 Oktober 1944 menghasilkan kesepakatan untuk membentuk organisasi bangsa-bangsa dengan nama United Nations Organization yang disingkat UNO.
Pada tanggal 4 Februari 1945, diselenggarakan Konferensi Yalta (di Semenanjung Krim). Konferensi ini dihadiri oleh F.D. Roosevelt (Presiden Amerika) Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris), Yoseph Stalin (Presiden Uni Soviet).
Keputusan Konferensi Yalta
Keputusan yang diambil dalam Konferensi Yalta adalah sebagai berikut.- Soal voting diselesaikan dan dimasukkan dalam pasal 27 Piagam PBB tentang 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan dengan hak veto.
- Jadwal konferensi tentang pembentukan PBB akan dilaksanakan di San Fransisco pada tanggal 25 Mei– 26 Juni 1945.
Pada tanggal 25 Mei – 26 Juni 1945 dilaksanakan Konferensi San Fransisco yang dihadiri 50 negara. Pada tanggal 26 Juni 1945 dinyatakan bahwa keputusan Konferensi di Dumbarton Oaks menjadi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
0 Response to "Sejarah Lengkap Latar Belakang Berdirinya PBB (Isi The Four Freedoms dan Isi Atlantic Charter serta Piagam San Fransisco)"
Posting Komentar